Senin, 23 Mei 2011

Enam Kiat Meningkatkan Produktifitas Kerja

Ada artikel menarik di Harvard Business Review (HBR) edisi Mei 2011. Pada rubrik “Managing Yourself”, kolumnis Robert C. Pozen menulis kiat-kiat meningkatkan produktivitas secara ekstrem. Posen memberikan enam prinsip.

1. Know Your Comparative Advantage
Banyak peluang di sekitar pekerjaan kita. Sebab itu, jangan terbatas pada satu pusat perhatian kita saja. Kita perlu melihat sekeliling kita, hal-hal yang mungkin membantu kita untuk bekerja lebih produktif lagi. Fokus pada pekerjaanitu baik, tapi jangan sampai membutakan kita untuk melihat hal-hal lain yang membuat pekerjaan kita bisa berbuah lebih banyak lagi.

2. It’s Not the Time You Spend, But the Results You Produce
Banyak dari kita sudah merasa bekerja keras kalau kita sudah menghabiskan banyak waktu untuk pekerjaan kita. Lembur dan mungkin tak kenal waktu sampai melupakan waktu untuk keluarga. Tapi, Pozen mengingatkan lamanya waktu bukan berarti kinerja kita efektif. Ukuran paling nyata adalah produk yang kita hasilkan. Tak jarang, banyak pekerja yang menghabiskan waktu sehari semalam tanpa menghasilkan sesuatu yang berarti. Sementara, ada orang yang dengan sistem kerja tertentu bisa menghasilkan banyak produk dalam waktu yang tak panjang.
3. Think First, Read or Write Second
Banyak dari kita merasa telah “hebat” bila telah membaca dan menulis apa yang akan kita kerjakan untuk bisnis (“membaca” dan “menulis” bukan membaca/menulis buku). Kita terjebak dengan banyaknya materi pekerjaan kita, entah materi presentasi dan sebagainya. Selain itu, setiap hari, mungkin kita disuguhi bejibunnya email yang kalau tidak selektif kita bisa menghabiskan waktu hanya untuk membaca dan membalasnya.  Pozen menyarankan agar kita berpikir lebih dahulu sebelum membaca maupun menulis materi-materi tersebut. Pilihlah materi-materi dalam skala prioritas. Dalam menulis, buatlah outline lebih dulu dengan poin-poin utama yang mau disampaikan.

4. Prepare Your Plan, but Be Ready to Change It
Persiapan yang baik adalah kunci keberhasilan. Namun, kita harus siap bila sewaktu-waktu menurut situasi dan kondisi, kita harus mengubah rencana kita.  Dalam sebuah presentasi, misalnya, kita sudah menyiapkan gagasan-gagasan utama dalam coretan di secarik kertas kecil. Tapi, bisa jadi, melihat situasi yang ada, kita bisa mengubah poin-poin itu. Sebab itu, untuk siap dengan perubahan itu, Pozen menyarankan kita agar senantiasa peka dan selalu update dengan isu-isu baru secara cepat.

5. Let Others Own Their Space
Pozen mengatakan sangatlah penting untuk bersikap fleksibel, tidak hanya dalam rencana tetapi juga dalam mendengarkan. Dalam rapat dan sebagainya, berilah ruang bagi orang lain, khususnya bawahan.

6. Keep Things Short and Simpel
Salah satu hal yang sering menjadi “penyakit” orang dalam rutinitas adalah merasa bahwa apa yang ia lakukan sekadar buang-buang waktu saja. Hal itu dikarenakan kita suka bertele-tele dalam banyak hal. Kita lebih suka menyampaikan pesan dalam presentasi yang panjang-panjang dan susah dipahami, misalnya. Sebab itu, Pozen mengajak kita untuk selalu bertindak secara sistematis dengan penyampaian yang pendek dan sederhana.
*Sumber ilustrasi: http://www.employee-productivity.com/2009/02/time-tracking-software-for-measuring-employee-productivity/

0 komentar:

Posting Komentar