Jumat, 20 Mei 2011

Membangun kepercayaan diri dalam bisnis

Kepercayaan diri merupakan modal penting dalam bisnis. Jarang orang yang sukses membangun bisnis tanpa tingkat kepercayaan diri tertentu. Tidak gampang juga membangun percaya diri ini. Maklum, “penyakit tidak percaya diri” melanda siapa saja—dari orang muda sampai orang tua, dari level karyawan sampai pemimpin perusahaan. Namun, kepercayaan diri ini menjadi modal utama dalam membangun kesuksesan bisnis.


Lagi-lagi, saya mengacu tulisan dari blog Harvard Business Review (HBR). Amy Gallo, kolumnis HBR, menulis artikel menarik berjudul “How to Build Confidence.” Ada beberapa hal yang pantas diperhatikan dalam membangun kepercayaan diri ini.

1. Preparation

Preparasi alias persiapan menjadi tahapan yang penting. Seorang guru piano, demikianlah Amy Gallo menulis, pernah mengatakan “praktik akan membuat sempurna.” Cara terbaik membangun kepercayaan untuk sebuah bakat maupun pekerjaan adalah menginvestasikan energi di dalamnya dan bekerja keras. Banyak orang berputus asa lantaran menganggap diri mereka tidak cakap dan baik bagi tugas maupun pekerjaan tertentu. Cara pandang ini justru akhirnya membuat orang mandul dalam pekerjaan. Praktik akan sangat berguna dan sangat direkomendasikan karena akan membangun kualitas. Praktikkan presentasi Anda sebelum hari presentasi tiba. Operasikan toko Anda sebelum membuka sebuah toko baru. Orang akan percaya diri dalam melakukan segala hal karena mempunyai persiapan yang baik dan matang.

2. Get out of your own way

Orang-orang yang percaya diri tak sekadar punya kehendak untuk praktik. Mereka juga punya keberanian untuk menerima realitas bahwa mereka tidak dapat mengetahui segala segala hal. Gruenfeld pernah mengatakan lebih baik mengetahui bahwa kita memerlukan bantuan ketimbang tidak. Intinya, kepercayaan ini bisa dibangun dengan belajar dari pihak lain. Kita membutuhkan petunjuk maupun dukungan mereka. Di sisi lain, kepercayaan ini terbangun ketika kita bisa menyadari nilai-nilai kita di depan orang lain. Termasuk kepercayaan ini terbangun ketika kita mempunyai tujuan.

3. Get feedback when you need it

Kita membutuhkan masukan orang lain untuk menguji dan memvalidasi seberapa kuat gagasan maupun prinsip kita. Gruenfeld menyarankan agar kita bertanya pada seseorang yang peduli pada perkembangan diri kita—termasuk perkembangan performa. Mereka bisa menjadi tempat bertanya yang baik.

4. Take risks

Keberanian untuk mengambil risiko menjadi semangat bagi para pemenang dan bukan pecundang. Cobalah apa pun termasuk yang kita pikir kita tidak bisa mengerjakannya. Kegagalan sangat berguna untuk membangun kepercayaan ini. Jangan pernah takut gagal. Hal ini ditandaskan oleh Gruenfeld.

Sumber:http://the-marketeers.com/archives/m...am-bisnis.html

0 komentar:

Posting Komentar